Pohon
Kokka banyak ditemukan di Nigeria, Turki, Madagaskar dan Iran, dengan
beberapa perbedaan, yaitu yang tumbuh di hutan dan pantai. Sedangkan yang
disebut buah kokka yang dijadikan tasbih dan acecories lainnya
sebenarnya adalah buah pohon Attalea Funifera sejenis pohon palm
seperti Kuka, Coquilla, Coco De Mer atau Melanococa. Funifera pohon Attalea (Arecaceae) kayunya tentu kasar dan berserat, jadi jika dibuat buliran tasbih tidak semulus buahnya yang keras mirip batok kelapa, tetapi jika pengrajin terampil dalam membuat buliran tasbih terbuat dari pohon kaokah akan lebih baik daripada buahnya.
Mengapa
tasbih kokka yang beredar di pasaran saat ini 95% mayoritas terbuat dari
buah kokka bukan dari kayunya? sebenarnya ini dikarenakan faktor
kesulitan dalam proses pembuatannya, tapi yang terpenting sebenarnya
karena alasan yang kedua yaitu karena proses impor kayu kokka tidak
semudah yang kita bayangkan. Ini seperti halnya kita mau menjual kayu
gelondongan Jati ke Malaysia atau ke Amerika. Bayangkan seperti apa
sulitnya.
Karakteristik
Kaoka yang asli baik kayu maupun buahnya adalah tenggelem plung
langsung kedasar bawah air atau kolam yang sangat dalam. Tenggelam dalam
air (tidak mengambang), selalu terlihat berminyak dan memiliki aroma
yang khas kokka yang tidak bisa ditiru.
Berikut karakteristik buah Kokka asli yang lainnya :
- Kokka selalu memiliki tanda-tanda retak, baik secara langsung atau retak retak di dalamnya. Sulit sekali menemukan tasbih yang mulus-lus kecuali dengan cara melakukan seleksi khusus. Yaitu yang retak disisihkan dan yang mulus disisihkan. Cara ini efektif tapi kemudian tentu harga kokka yang semua mulus menjadi sangat mahal
- Kokka tidak berwarna asal coklat semuanya seperti kayu jati, karena ada juga kokka yang berwarna putih, coklat putih, coklat muda, coklat tua dan bahkan hitam legam atau ada yang campuran hitam putih seperti zebra tergantung pada usia jenis dan kualitas kokka.
- Kokka buahnya akan jatuh setelah usia rata-rata 50 tahun, tetapi ada juga beberapa dekade yang sudah jatuh atau dipetik tapi kualitasnya tidak begitu super.
- Jika Kokka di rendam dalam minyak goreng, minyak kemiri atau non alkohol maka akan selalu berubah warna menjadi coklat tua sampai hitam.
- Kokka warna asli selamanya tidak akan pernah pudar karena semakin lama akan berwarna coklat tua sampai hitam berkilauan.
- Untuk buah kokka ada dua jenis yang pertama tidak ada isinya atau sering disebut juga buntu, buntet, buta dll dan yang kedua ada isinya alias lubang atau kokka wanita/perempuan
- Kokka mempunyai berat yang khas, juga suaranya khas ketika antara bulir yang satu bertabrakan dengan bulir yang lainnya
- Kokka asli jika setelah di rendam minyak alami maka warnanya akan kembali seperti semula secara perlahan tetapi akan berubah lebih kelihatan tua dan goresan retaknya akan semakin kelihatan, tapi jangan kwatir goresan retak inilah justru ciri has kokka asli dan tidak akan pecah, jika terpaksa kokka anda pecah jangan risau, ambil pecahannya dan tempelkan perlahan dengan perekat besi misalnya lem elteco
Ciri Kokka palsu terbuat dari biji kolang kaling :
- Kolang kaling asli warnanya adalah putih tapi jika dilakukan penggorengan biji itu akan berubah warna coklat-hitam gelap
- Bahwa biji kolang kaling jika goreng masih akan mudah untuk menarik keluar jamur, tapi jamur akan hilang jika dibersihkan dengan kain lembut dan jika kokka direndam dalam minyak atau minyak alami lainnya akan cerah lagi dan warna akan tidak berubah sebagai kokka asli.
- Biji kolang kaling yang disulap menjadi kokka palsu jika butirannya di pecah maka tetap saja berwarna putih, namun ada pemalsuan yang lebih canggih warnanya juga bisa berubah coklat setelah mengalami proses kimia.
- Kokka palsu dari manik-manik biji kolang kaling beratnya hampir sama dengan biji kokka asli.
- Kokka palsu dari manik-manik biji kolang kaling untuk membuktikan keasliannya maka pecahlah, walau sudah di goreng masih di dalamnya masih putih.
- Kokka manik palsu kolang kaling, jika memakai pewarna lama-lama akan berubah menjadi coklat muda dan cenderung untuk secara bertahap menjadi putih.